Fantastito

CBR250RR tak perlu power 39 HP, Honda cukup tambahkan fitur & teknologi pioneer kelas 250cc


Sedulur sekalian, sebagai insan pemerhati dunia otomotif di tanah air, khususnya roda dua, kita semua pasti sudah tahu bahwa semester dua 2016 ini AHM dikabarkan akan merilis jagoan sport 250cc mereka. Tujuannya jelas, mencoba menantang eksistensi Kawasaki Ninja 250FI serta Yamaha R25.

Berbagai printilan info mengenai new product ini pun bergentayangan di jagat blogger otomotif tanah air. Mulai dari gosip akan disematkan upside down pada garpu shock depan, penggunaan sistem throttle ride-by-wire, mesin dengan konvigurasi V, dan salah satu yang paling menarik perhatian Fantastito adalah hot isu yang menyebutkan bahwa nantinya power sang kuda besi akan tembus 39 hp, weleeeh.... Sebagai perbandingan, power Ninja 250FI hanya di kisaran 31 hp, sedangkan Yamaha R25 di angka 35 hp. Artinya, power 39 hp untuk kelas 250cc 2 silinder saat ini jelas merupakan spek yang paling besar dan tidak main-main sedulur.

Oke kalaupun benar-benar diwujudkan, apakah dengan power sebesar itu bisa menjadi jaminan produk akan laris manis dan menguasai pasar sport 250cc..?? Jawabannya ora sedulur. Kasus dimana Yamaha R25 yang gagal mengambil alih tahta penguasa sport 250cc dari tangan Kawasaki Ninja 250FI bisa menjadi pelajaran buat Honda bahwa power lebih superior tidak menjamin sebuah produk akan berjaya di sektor penjualan. Faktanya, dari segi power, Yamaha R25 memang unggul telak dari Ninja, tapi untuk masalah prestasi penjualan, Ninja tetap sport 250cc terbaik.

Ingat, ketika turun di kelas 250cc, maka selain Yamaha R25, lawan yang paling berat untuk dihadapi Honda adalah Kawasaki Ninja, sedangkan kita tahu bahwa image dan brand Ninja masih sangat kuat di market sport 250cc. Lantas apa value lebih yang mesti diberikan AHM pada calon produk anyarnya tersebut sebagai bekal menghadapi rival..?? Yup, fitur, teknologi, serta desain..!! 3 faktor inilah yang menurut Fantastito memegang peranan penting terhadap CBR250RR nantinya. Sebagai all new sport 250cc 2 silinder yang keluar paling belakang, tentunya publik berharap bahwa AHM sudi memberi nilai lebih pada fitur dan teknologi sebagai pembeda, yang seharusnya menjadikan CBR250RR nantinya lebih baik dari kompetitornya yang sudah lebih dahulu eksis.

Beberapa diantaranya dengan menyematkan kombinasi upside down untuk suspensi depan, banana die cast swing arm untuk sektor kaki belakang, bahkan kalo bisa rangka sudah menganut twin spar. Ini jelas sebuah gebrakan besar sebagai pembeda dengan kompetitor. Setahu Fantastito, pabrikan manapun belum ada yang sampai sejauh itu pada produk sport 250cc mereka (CMIIW). Padahal di kelas 150cc sudah lebih dulu hadir produk dengan kombinasi banana swing arm, rangka twin spar, serta suspensi depan upside down, yaitu Yamaha Xabre 150. Maka jika nantinya benar-benar diwujudkan, all new CBR250RR ini bisa jadi pioneer yang akan menjadi trendsetter di kelasnya. Untungnya dari berbagai info yang berhasil diumbar para blogger otomotif, CBR250RR ini diprediksi akan menganut suspensi depan upside down serta swing arm model banana. Yah walopun kemungkinan besar rangkanya tetap akan truss frame, setidaknya ini sudah cukup sebagai sebuah pembeda dengan rivalnya. Lagipula rangka truss frame tidak inferior jika dibanding twin spar, sebab para insinyur Honda pasti sudah mempertimbangkan keseimbangan dan hasil terbaik pada sang kuda besi.

Selain fitur dan teknologi, sektor desain juga merupakan faktor yang tidak kalah penting. Kalo dari sudut pandang fantastito, salah satu penyebab kegagalan Yamaha R25 menggoyang dominasi Ninja mungkin adalah faktor desain (IMHO). Desain adalah masalah selera, dan menurut Fantastito, walopun R25 sudah ciamik, entah kenapa rasanya Ninja250FI masih tetap lebih berwibawa serta lebih moge look. Maka di sini, Honda perlu membuang karakter elegan yang selama ini menjadi ciri khasnya dengan diganti desain yang lebih agresif, berwibawa, serta moge look punya. Melihat sosok prototipe dari CBR250RR yang sudah diperlihatkan ke publik, nampaknya kita bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya desain sang kuda besi benar-benar memperlihatkan karakter baru yang agresif nan tegas, sangat berbeda jauh dari CBR250R gen 1 silinder. Biarpun hanya prototipe, versi produksi masalnya diprediksi tidak akan jauh berbeda.

Lalu soal power, biarpun menurut Fantastito tak perlu sampai 39 hp, maka bukan berarti levelnya harus dibawah R25 serta Ninja. CBR250RR cukup dengan power sedikit di atas R25, atau kisaran 36 hp. Jika CBR250RR tetap dipaksakan dengan power 39 hp, maka yang jadi masalah adalah banderol on the road sang kuda besi nantinya dikhawatirkan akan melambung jauh di atas kompetitor. Ingat, semakin besar power sebuah motor biasanya diikuti dengan kitiran RPM mesin yang lebih tinggi. Implikasinya apa? Jelas part serta komponen material harus powerful guna mendukung durabilitas dari mesin, yang mengakibatkan cost produksi pasti naik.

Rasanya dengan power 36 hp, dikombinasikan fitur dan teknologi lengkap plus dipadukan desain yang all new, maka kita boleh berharap banyak pada CBR250RR ini guna menghadapi pasar kelas 250cc. Intinya Honda harus benar-benar all out jika ingin memenangi kelas 250cc, tentunya dengan tetap mempertimbangan banderol harga juga agar tetap kompetitif dengan kompetitornya. 

Dan terakhir, semua paparan di atas hanya pandangan subjektif dari Fantastito semata sebagai pribadi yang sering mengamati hiruk pikuk perkembangan dunia otomotif. Mengenai bagaimana nantinya CBR250RR, tetap hanya Honda dan Tuhanlah yang tau. (Fantastito)

0 Response to "CBR250RR tak perlu power 39 HP, Honda cukup tambahkan fitur & teknologi pioneer kelas 250cc"